Saat bel sekolah berbunyi tanda jam belajar di sekolah sudah selesai dan saatnya pulang ke rumah. Saat itu saya pergi ke tempat parkir antar jemput. Tetapi karena adik saya belum keluar, saya menunggu di depan kantin sekolah sambil membawa tas, alat musik pianika dan berbincang-bincang dengan teman saya Figo.
Saya berbincang-bincang cukup lama sehingga lupa waktu. Lalu saya melihat kembali apakah adik saya sudah keluar dari kelas atau belum. Ternyata adik saya sudah keluar saya pun tanpa berpikir panjang langsung naik ke motor Pak Sidhal, tukang ojek yang biasa mengantar jemput kami ke sekolah. Tanpa saya sadari saya pulang tanpa membawa tas sekolah, telepon genggam dan pianika kesayangan saya.
Setibanya di rumah, saya baru sadar bahwa tas saya tertinggal di sekolah, hiks.. sungguh malang nasib saya karena di tas itu terdapat telepon genggam saya, bagaimana kalau telepon genggam itu hilang?..
Saya pun langsung menceritakan hal ini pada mama dan om Gentry, saya berkata bahwa tas saya tertinggal di sekolah, mama pun tertawa karena kepikunan saya ini. Huh, mama yang aneh, bukannya kasihan eh malah mentertawakan saya, :(
Usia bercerita tentang tas yang tertinggal di sekolah, saya pun bergegas untuk ganti pakaian, dari baju sekolah ke baju basket, karena Selasa sore ini adalah jadwal saya mengikuti ekstra kulikuler bola basket.
Begitu selesai persiapan saya pun langsung bergegas berangkat ke tempat basket diantar oleh Pak Sidhal. Perasaan saya tidak ada yang salah teman. Namun begitu tiba di tempat latihan basket saya pun jadi bahan tertawaan pelatih basket dan teman-teman satu tim saya, mau tahu kenapa? Karena saya datang ke tempat latihan tanpa mengenakan sepatu basket seperti biasa, tetapi masih mengenakan sandal kesayangan saya,..
Duhhh betapa malunya saya karena dalam sehari ini saya sudah dua kali pikun. Itulah cerita saya yang paling koplak hari ini hehehe. :)
No comments:
Post a Comment