Aku mempunyai kucing kampung yang diberi nama Duffy. Sejak bulan April aku dan saudaraku merawatnya. Pertama kali Davi ada karena mamaku ingin mengusir tikus dari rumah, lalu tanpa diduga temannya mamaku memberi Davi sebagai kucing peliharaan.
Waktu sudah dibawa pulang ke rumahku, aku senang sekali karena belum pernah sekalipun aku merawat hewan. Aku dan saudara- saudaraku pun langsung menyayangi Duffy dengan tulus, memberinya makan tiap hari dan membersihkan kotorannya. Kami setiap hari memberinya makan minum yang cukup terkadang kami membeli makanan khusus kucing, tapi terkadang juga memberi kucing kami nasi dan ikan, dan Duffy sangat menyukainya
Lama kelamaan Davi pun juga menyayangi kami dan mulai mandiri dalam membuang kotoran. Karena sebelum diajari Duffy pernah membuang kotorannya di kasur adikku akhirnya terpaksa mamaku memperbolehkan Duffy di dapur dan tidak boleh masuk ruangan yang lain. Tapi seiring berjalannya waktu kami mulai memberi makan Duffy secara tidak teratur dan sampai kadang sehari Davi tidak diberi makan. Kadang meskipun aku sudah mendengar Duffy mengeong minta makan aku tidak peduli hingga Duffy tidak diberi makan dan keluar rumah untuk mencari makan sendiri.
Akhirnya kebiasaan itu berlanjut sampai sekarang, Duffy pun akhirnya mulai terlupakan oleh kami dan jarang kami perhatikan. Sampai sesuatu hal terjadi pada saat ini juga yaitu Duffy, kucing peliharaan kami mati. Aku baru sadar bahwa Duffy mati karena memakan tikus yang keracunan dan itu karena aku yang lalai memperhatikannya.
Akhirnya om pun menguburnya di kebun.
Aku baru tahu kejadian itu karena diberi tahu tetanggaku. Saat mendengar hal itu aku kaget dan sedih tapi sudah terlambat perasaan sedihku tidak akan membuatnya kembali. Aku menyesal dan berjanji akan merawat hewan lebih baik. Tapi meskipun Duffy sudah mati, Duffy juga sempat memberi pelajaran bahwa kita harus peduli terhadap binatang.
By: Jonathan Marcello
www.jonathanmarcello.blogspot.com
No comments:
Post a Comment